Thursday 13 August 2015

Tentang Rumah Kos

Sekitar pukul sebelas malam kemarin, aku tiba di kos. Ya, rumah yang sepertinya akan menjadi tempatku tinggal setidaknya selama setahun ke depan. Saat baru samapai di kos, anak laki-laki ibu kos itu langsung menyambutku di rolling door rumahnya. Rupa-rupanya seisi rumah itu belum ada yang tertidur, dan mereka menunggu kedatanganku.
Hahay, biaya kos yang aku tempati ini menurutku tak begitu mahal sih, terlebih dengan segala fasilitas yang aku dapatkan. Tempatnya pun juga bersih nan sejuk, tak jauh di sebelah kiri rumah kos terdapat sungai yang mengalir begitu segar. Ah, iya . . . Kos yang aku tempati ini berada di bawah tanah, jadi udaranya tidak panas sama sekali, airnya pun juga sejuk. Setidaknya itu yang aku rasakan ketika mandi pagi pertama kali hari ini.
Di kos ini baru ada tiga orang. Sebab penghuni-penghuni sebelumnya sudah wisuda dan pulang ke rumahnya masing-masing, suatu hal yang sepertinya masih jauh untuk aku lakukan, haha.
Dua orang yag tinggal bersamaku ini berasal dari Bandung. Rizal dan Rizki namanya. Entah memang kebetulan atau bagaimana, ketiga penghuni kos ini namanya berawalan dengan huruf, “R”. 
Rizki nampak lebih ramah dari Rizal. Kamarnya berada tepat di depan kamarku. Ialah orang yang memperdengarkan padaku lagu Peterpan pertama kali di kos ini. Lalu, Rizal, kamarnya bersebelahan dengan kamar RIzki. Kalo aku perhatikan wajah Bang Rizal ini, mirip dengan Dwi Sasono.
Secara keseluruhan, enak sih tinggal di sini. . .  Suasana yang kondusif, akses kebutuhan yang mudah, warung yang lumayan murah, juga segala fasilitas yang memadai, semuanya bisa kudapat. Sayangnya, sementara ini aku merasa kesepian lantaran belum ada teman seangkatanku yang tinggal di sini. Tadi pagi, Izbik dan Irham, teman pondokku telah mampir kemari. Mereka berdua adalah orang pertama dan kedua yang bertamu di kamarku. Dan saat mereka pulang, sepi deh . . . 
Sementara ini aku belum begitu padat berkegiatan. Hari-hari aku isi dengan hal yang berguna untuk diriku dan sekitar saja, lantaran kuliah juga belum aktif. Besok rencananya aku hendak membeli sepeda onthel dengan bapak kos untuk transportasiku ke kampus. Ah, aku jadi rindu dengan yang di rumah . . .  Sedang apa ya mereka sekarang . . . Aku juga rindu pada senyummu, iya kamu . . .
Bagikan:

0 comments: