Sunday 30 August 2015

Melihat Karakter Pengguna Linux dari Caranya Bertanya di Forum

Sudah cukup lama aku bergabung dengan beberapa komunitas online yang aktif berdiskusi seputar Free Open Source Software, khususnya linux. Bahkan di tahun 2009 silam, aku juga sempat mendirikan sebuah forum sendiri untuk mengumpulkan para pengguna linux dan saling berbagi satu sama lain. Sayangnya forum yang aku dirikan tersebut harus terbengkalai saat aku tinggal menimba ilmu di pesantren selama 4 tahun. Dan ironisnya, forum itu sekarang dipegang oleh orang yang kurang aktif dan tidak pernah memberi respon apa pun pada membernya, lebih parahnya aku di kick dari jabatan admin di forum yang aku buat sendiri. Kampret!
Tapi, okelah. . .  Sekarang itu tak lagi penting. Toh aku masih bisa bergabung dengan forum-forum atau komunitas linux online yang lain. Anggap saja apa yang pernah terjadi itu adalah oase semu di gurun pasir. :-)
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa di forum online linux itu terdiri dari ratusan bahkan ribuan member yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari pulau We sampai Pulau Rote, nah di sinilah konsep ajaib Indonesia yang berbunyi Bhineka Tunggal Ika berlaku dan berjalan dengan baik. Walaupun para member berasal dari suku yang berbeda, agama yang berbeda, ras yang berbeda, pengguna distro yang berbeda tapi tetap satu jua kernelnya yaitu linux, tetap satu jua tujuannya tak lain hanyalah untuk belajar dan sharing ilmu pengetahuan. Setidaknya, dengan adanya forum seperti ini timbullah rasa saling menghargai, empati, simpati, senasib dan sepenanggungan yang dulu dirasakan oleh para pejuang kemerdekaan. (Ok, yang terakhir ini mulai agak alay)
Dari sekian banyak member itu, rupanya ada hal-hal menarik yang aku temukan berkaitan dengan karakter khas mereka saat bertanya. Ya, meski mengelompokkan beragam karakter menjadi beberapa kelompok adalah hal yang selalu dapat dipertanyakan kebenarannya, namun anggap saja ini sebagai hiburan kecil yang tak perlu diamini keabsahannya. Secara garis besar, aku mendapati 11 golongan ini di forum-forum linux;
1.Golongan Aktivis
Penganut golongan ini adalah mereka-mereka yang memiliki koneksi 24 jam. Mereka bisa online sesuka hati dan membantu member lain dengan cukup cekatan. Namun saat ini, golongan ini terpecah menjadi dua kubu. 
Pertama, Aktivis fanatik. Yaitu para aktivis yang sering mengunggul-unggulkan distro yang dipakai dan cenderung memaksa orang lain untuk mengikuti apa yang dia lakukan dengan memberikan opini-opini buruk terhadap distro lain. Kubu yang satu ini agak sensi dengan pengguna windows.
Kedua, Aktivis moderat. Yaitu para aktivis yang senantiasa memberikan referansi-referensi bagi member yang kebingungan. Kubu ini tidak begitu peduli dengan distro apa yang sedang kamu pakai, yang penting sama-sama legal dan tentunya berkenel linux.
2.Golongan Apatis Pengamat
Setelah aku pikir-pikir tidak ada kok golongan apatis di komunitas linux. Setidaknya dengan mereka join di forum linux, itu sudah menunjukkan kepedulian mereka terhadap pentingnya software legal.
Pun demikian yang membuat golongan ini berbeda dari yang lain adalah kecenderungan mereka yang lebih sering berdiam diri tanpa memberi komentar atau pun tanggapan sama sekali terhadap postingan pertanyaan yang sedang berlangsung.
Golongan pengamat ini tidak semuanya masuk ke forum atas keinginannya, beberapa juga ada yang “diculik” temannya yang menggunakan linux. Alhasil tak jarang golongan ini hanya menjadi member hitung saja, alias member pasif yang datang tidak menggenapkan pulang tidak mengganjilkan.
3.Golongan Oportunis
Ini adalah golongan yang mampu melihat peluang di forum linux. Golongan ini biasanya didominasi oleh pemilik atau admin web atau situs tertentu. Selain berbagi pengetahuan, golongan oportunis juga mengamalkan peribahasa, “Sambil menyelam, minum air”. Sambil sharing sambil promo link-link tertentu. 
Golongan oportunis ini biasanya memiliki banyak referensi web ataupun tulisan yang lain. Jadi, sama-sama untung sih, baik itu member yang bertanya maupun yang sekedar membaca.
4.Golongan Bijak
Golongan ini rata-rata diisi oleh para pengguna linux yang sudah punya jati diri yang jelas serta menanggalkan kefanatikannya. Ciri-ciri golongan ini adalah selalu mendamaikan member yang sedang “cek-cok” tantang perbandingan windows dg linux atau distro satu dengan distro yang lain.
Keilmuan golongan ini juga tidak kalah dengan member lain, dan tak jarang member-member seperti ini adalah admin di forum itu sendiri. Semboyang mereka adalah, “Mengatasi masalah tanpa masalah”. (Mirip pegadaian? Iya, aku sengaja, kok)
5.Golongan Intelejen
Golongan ini mirip dengan golongan bijak. Hal yang membedakan adalah golongan ini sering menyamar menjadi pengguna baru/newbie untuk mengetes kesadaran member lain. Namanya saja intelejen, pastilah keilmuan mereka tentang linux juga jos dan cespleng! 
Ciri-ciri member golongan intelejen adalah menyamar sebagai newbi dengan bertanya hal-hal yang mendasar. Tak sedikit lho orang yang terjebak dengan penyamaran golongan ini. Mereka-mereka yang terjebak, biasanya adalah golongan fanatik yang masih dangkal pengetahuannya dan menganggap dirinya superior di forum.
6.Golongan Pemicu Konflik
Ini nih yang bikin forum ramai. Meskipun namanya forum linux, ada juga lho member yang “benci” dengan linux. Ciri-ciri golongan ini adalah kebiasaan mereka membanding-bandingkan OS lain yang akhirnya memicu adu argumen dari para member. Biasanya, orang-orang golongan ini kabur setelah posting, alias nggak peduli dengan postingannya di forum.
7.Golongan Easy Reading
Ini hampir mirip dengan Golongan Pengamat, namun Golongan Easy Reading ini nggak seacuh golongan pengamat kok. Mereka masih mau memberikan like, dan sesekali berkomentar, meskipun itu jarang sekali.
8.Golongan Skeptis
Golongan ini mudah diidentifikasi dengan ciri khasnya menggunakan kata, “. . . Maaf masih newbie”, “. . . Aku pemula bgt” dan sejenisnya. Padahal kalau ditelusuri lebih lanjut, semua orang yang ada di forum linux itu kan sama-sama pemula yang sedang belajar. Yang membedakan hanyalah ketekunan dan tekad masing-masing. Soal skill bisa diasah, kok. Jadi buat member-member golongan ini, tetap semangat yah!
9.Golongan Angin RIbut
Ini adalah golongan yaig aku sendiri kurang begitu suka. Ciri khas mereka adalah posting problem di pelbagai forum linux dengan permasalahan yang sama. Mereka yang masuk golongan ini biasanya nggak sabaran untuk mendapatkan jawaban dari persoalan yang sedang dihadapinya. Nah, pas problemnya udah solved, pergilah orang-orang golongan ini begitu saja. Dan nggak muncul lagi sampai dia punya problem lagi.
10.Golongan Pelupa
Golongan ini yang sepertinya banyak mendominasi forum-forum mana pun. Golongan pelupa adalah para member yang sering lupa

A.Membuat dokumentasi saat problem sudah terselsaikan (solved)
B. Mengucapkan terima kasih setelah ada orang-orang yang membantunya 
C. Kalau membuat post, jadinya pas sudah banyak memberi balasan eh dianya malah ngilang entah kemana, ntar pas udah samapi ujung komentarnya baru muncul.
D. Dengan kesibukan member lain di dunia nyata, akibatnya ia sering menggumam merasa tidak diperhatikan 
E.Dan lupa lain-lain
11.Golongan Pencari Jatidiri
Golongan pencari jati diri ini mayoritas adalah pengguna yang baru pertama kali menggunakan linux. Ciri khas yang sering nampak adalah pertanyaan berupa, “Distro apa yang pas buat pemula seperti saya?” dan yang sejenis dengan itu.
Golongan ini biasanya juga sering bingung karena belum terbiasa dengan lingkungan linux, baik itu lingkungan kerja distro linux maupun lingkungan komunitas.

Well, 11 golongan ini tidak ada yang hitam dan putih secara mutlak. Mereka pasti punya latar belakang berbeda-beda dan alasan yang berbeda pula. Tak jarang pula satu member dapat dikategorikan dalam dua golongan atau lebih. Oh iya, sekali lagi, tulisan ini bukanlah hal yang patut untuk diamini kebenarannya. Karena kebenaran hanya milik Tuhan YME.


Tulisan ini hanyalah fiksi belaka, kesamaan nama, tokoh, atau karaker memang disengaja, hehehew!
Bagikan:

2 comments:

Unknown said...

Coretan yg bagus.. Kalo sy penggembira aja kang hehehe

Rania Amina said...

makasih mas +Budy Santosa . . . .
mohon sarannya saja . . .