Friday, 14 August 2015

STUPID SOLUTION UNTUK MENCARI PAKET SOFTWARE LINUX DI WARNET


Pas awal-awal  pakai linux, aku baru sadar kalau menginstall linux membutuhkan keahlian tersendiri. Haha percaya? Aku bohong kok!
Nggak, enggak sebagian dari kita yang baru pakai linux dan kebetulan menjadi orang asing di daerah kita lantaran nggak ada yang pakai linux pasti mengalami hal ini.
Case :
Pengen install paket aplikasi untuk komputer di rumah, sayangnya nggak ada koneksi internet atau kalau ada lemot banget. Sehingga kita berinisiatif buat download paket .DEB dari warnet trus install ke komputer di rumah. Yups, itu adalah ide cerdas, namun menjadi kurang cerda ketika kita mengetahui bahwa beberapa peket .DEB membutuhkan beberapa ketergantungan dengan paket DEB lainnya, dan kita perlu mendownload paket-paket itu agar paket utamanya dapat diinstall. Nah lalu, apa kita harus mendownload paket ketergantungan itu satu persatu? Darimana kita tahu kalau paket ini membutuh ketrgantungan sedangkan kompter di warnet tidak menggunakan linux?

Ok, kita memang mungkin bisa mendownload satu persatu paketnya, namun menurut saya itu adalah cara yang amat pintar tapi kurang cerdas. Yups, sebenarnya kita bisa kok dengan mudah mendapatkan paket software yang kita inginkan diwarnet dengan cara mudah. Mau tahu caranya?

Sabar, untuk dapat melakukan stupid solution ini, yang agan perlukan cuma flashdisk dan uang (buat bayar warnet, hihi). Pertama, pastikan di flashdisk agan udah ada linux livie usb dan usahakan versi distronya sama dengan yang di komputer. 
Kedua, silakan cari warnet. . .kalo bisa cari yang komputernya bagus biar nyaman, booting-kan usb agan di komputer warnet. Setelah itu gunakan terminal atau synaptic, untuk mendownload paket. Lakukan saja seperti agan kalau mau menginstall di komputer agan, misalnya “sudo apt-get install wine”.
Nah kalau udah selesai, buka folder /var/cache/apt/archives . . .jreng . . Jreng . . Selamat agan udah dapet apa yg agan inginkan . . .tinggal copy dah . . .

Ini adalah cara yang sering aku pake pas baru pakai linux dii tahun 2009 lalu, sekarang mah internet sudah mudah, jadi bisa download di rumah. Oh iya, stupid solution yang aku tulis ini ada resikonya lho, jangan salah. . . 

Resikonya adalah ditanya yang jaga warnet karena billing-nya nggak jalan. Trus pas kita bilang kalo kita pakai linux, mereka akan bialang agan hekel yah?? Nah Loh?

Lahan tuh gan buat ngenalin linux ke orang-orang, iya nggak?? Semoga tidak dicoba! . . .
Bagikan:

5 comments:

Ade Malsasa Akbar said...

Coba akang pakai liveusb di warnet (minta izin dulu sebelumnya) lalu buat tutorialnya. Intinya, ketika liveusb kita instal paket apa pun yang kita mau (pinjam koneksi). Lalu kopikan /var/cache/apt/archives/ semua ke tempat lain. Dan yang dikopi itulah yang diinstal di rumah. Cara ini sudah saya lakukan sehari-harinya untuk kerjaan saya.

Yoga Satwika said...

Pas paste d rumah tinggal paste aja kan gan? Apa set permision kayak d android?

Yoga Satwika said...

Pas paste d rumah tinggal paste aja kan gan? Apa set permision kayak d android?

Ade Malsasa Akbar said...

Tidak perlu set permission ulang.

Rania Amina said...

sudo dpkg -i *.deb